Hematology Analyzer
Alat hematologi analyzer menawarkan analisis sampel tunggal dengan mode terbuka. Alat hematologi analyzer fully integrated dengan IPU (Information-Processing Unit) termasuk LCD berwarna dengan layar sentuh sehingga laboratorium tidak membutuhkan komputer terpisah dalam mengoperasikan alat. Alat hematologi analyzer menggabungkan teknologi fluorescence flow cytometry, hydrodynamic focussing and metoda bebas cyanide SLS untuk mengukur hemoglobin.
Detail Fungsi Kerja
Sample: Darah EDTA (Manusia & Hewan)
Contoh Pemeriksaan: Mengukur Kadar Sel Darah (Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hemoglobin, Hematokrit, Differential Sel, Index Eritrosit)
Estimasi Pengerjaan: 120 Menit
Prinsip Kerja Alat:
- WBC DIFF/RET (Fluorescence Flow Cytometry)
- WBC: Flow Cytometry
- RBC/PLT: Metoda DC Impedance dengan Hydrodynamic Focusing
- HGB: Metoda Bebas Cyanide SLS
Alat Koagulasi
Koagulometri merupakan salah satu metode analisis hemostatis secara otomatis yang dapat dengan cepat menganalisis sampel dengan tingkat akurasi yang tinggi. Hemostatis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi.
Detail Fungsi Kerja
Contoh Pemeriksaan: APTT, PPT, INR, TT, Fibrinogen
Estimasi Pengerjaan: 120 Menit
Prinsip Kerja Alat: Optical
Alat Elektroforesa
Elektroforesa metode pemisahan yang berdasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi spesies yang bermuatan dalam larutan buffer yang diberikan medan listrik DC kepadanya. Prinsip kerja dari alat ini Elektroforesa telah digunakan dalam beberapa problem pemisahan analitikal yang sulit: kation dan anion anorganik, asam-asam amino, catecholamines, obat-obatan, vitamin, karbohidrat, peptida, protein, asam nukleta, nukleotida, polinukleotida, dan sejumlah spesies yang lain. Kekuatan khusus elektroforesa adalah kemampuannya memisahkan makromolekul bermuatan yang menjadi perhatian dalam industri bioteknologi dan dalam penelitian biologi dan biokimia.
Detail Fungsi Kerja
Contoh Pemeriksaan: Hemoglobin Electroforesis, HbA1c, Protein Elektroforesis, Immunotyping
Estimasi Pengerjaan: 5 Jam
Prinsip Kerja Alat: Metode Capillary Electrophoresa
Agregasi Trombosit
Agregasi trombosit adalah alat yang dapat menunjukkan kemampuan darah untuk menggumpal, apakah kurang, normal, atau lebih. Agregasi trombosit dapat membantu untuk mengetahui kondisi kesehatan. Bila agregasi trombosit yang berlebih atau hiper, maka darah akan cepat menggumpal. Dimana hal ini akan meningkatkan risiko terkena stroke bahkan jantung. Dikarenakan adanya kerusakan pada bagian dalam saluran, yang tersumbat oleh trombosit atau bisa disebut juga platelet. Hiperagregasi terdapat pada 2 bagian yaitu sel darah merah dan trombosit. Prinsip pemeriksaan agregasi tombosit dilakukan menggunakan metoda turbidimetrik menurut Born yang didasarkan pada perubahan transmisi cahaya. Sebelum penambahan platelet agonist (agregator), transmisi cahaya yang melalui PRP rendah karena trombosit masih tersuspensi dalam PRP. Setelah penambahan agonist maka trombosit akan mengalami agregasi kemudian agregat trombosit akan mengendap, sehingga plasma menjadi jernih dan akhirnya transmisi cahaya meningkat.
Detail Fungsi Kerja
Contoh Pemeriksaan: Test Agregasi Trombosit
Estimasi Pengerjaan: 4 Jam
Prinsip Kerja Alat: Metode Turbidimetri
Mikroskop Fluoresence
Fluoresensi adalah efek fisik yang disebabkan ketika suatu zat memancarkan energi cahaya saat disinari dengan cahaya atau bentuk lain dari radiasi elektromagnetik. Mikroskop fluoresensi adalah mikroskop optik yang menggunakan fluoresensi dan pendar di tempat atau dalam kombinasi dengan refleksi dan penyerapan untuk mempelajari sifat optik objek organik dan anorganik. Mikroskop fluoresensi membantu dalam memvisualisasikan struktur sub-seluler dan internal suatu objek dengan kejelasan yang lebih baik. Ditemukan pada awal abad kedua puluh oleh August Köhler, Carl Reichert, dan Heinrich Lehmann. Mikroskop fluoresensi biasanya bekerja berdasarkan prinsip pewarnaan komponen dan struktur sampel dengan pewarna. Fluorofor atau molekul fluoresen yang disinari dengan cahaya gelombang pendek atau sinar elektromagnetik cenderung memancarkan cahaya. Mikroskop fluoresensi banyak digunakan untuk mempelajari struktur bagian dalam sampel pada tingkat mikro dengan kualitas maksimal. Mikroskop fluoresensi paling cocok untuk mempelajari sampel biologis hidup. Mikroskop tersebut umumnya lebih disukai dalam pelabelan struktur terdalam dari sel atau mikroorganisme. Sangat membantu dalam pengukuran keadaan fisiologis sel atau sampel yang diamati. Teknik fluoressent dapat digunakan untuk mengamati ikatan antara antibody baik IgG, IgM, maupun IgA dengan antigen, sehingga dapat mengetahui reaksi positif atau negatif pada suatu penyakit.
Detail Fungsi Kerja
Sample: Serum
Contoh Pemeriksaan: ANA IF
Estimasi Pengerjaan: 1 Hari